Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi fenomena peralihan dana nasabah dari perbankan ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini terjadi karena imbal hasil (return) SBN lebih menarik dibandingkan deposito yang ditawarkan oleh bank.
Bunga Deposito vs. Imbal Hasil SBN
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa bunga deposito di bank besar seperti BCA saat ini hanya sekitar 3,25%, sedangkan bunga SBN masih bisa mencapai 6%. Perbedaan yang cukup signifikan ini membuat nasabah individu lebih tertarik untuk menginvestasikan dana mereka ke SBN yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Nasabah Beralih, Tapi Deposito Masih Dibutuhkan
Meskipun ada peralihan ke SBN, tidak semua dana akan meninggalkan deposito. Menurut Jahja, deposito masih menjadi pilihan bagi nasabah yang membutuhkan instrumen investasi jangka pendek, misalnya untuk kebutuhan likuiditas dalam waktu 1-3 bulan. Selain itu, BCA sendiri merupakan salah satu mitra penjualan SBN, sehingga mereka tetap menjadi bagian dari ekosistem investasi para nasabah.
Dampak bagi Perbankan
Dengan adanya tren ini, perbankan perlu beradaptasi dengan menawarkan produk investasi lain yang lebih kompetitif agar dana nasabah tetap berada di bank. Selain itu, pemerintah juga diuntungkan karena SBN menjadi salah satu sumber pembiayaan negara yang semakin diminati oleh masyarakat.
Peralihan dana ke SBN ini menunjukkan bahwa nasabah semakin cerdas dalam memilih instrumen investasi yang memberikan keuntungan lebih tinggi. Namun, keputusan untuk tetap menyimpan dana di deposito atau berinvestasi di SBN tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing nasabah.